Ceritanya tragis banget deh beneran, gak kebayang deh gimana jadinya kalo kita yang berada di posisi cewek itu!
Kebayang gak sih kalau kamu jadi seorang wanita yang  terkurung di sebuah pulau terpencil bersama dengan 32 pria yang gak kamu  kenal? Kalau kamu mikir ini hal yang gak mungkin banget, jangan salah  dulu, karena hal ini beneran pernah dialami oleh seorang wanita Jepang  bernama Kazuko Higa.
Kazuko Higa yang terperangkap di sebuah pulau kecil di Jepang bersama  dengan 32 pria ini mengalami peristiwa yang cukup tragis. Pasalnya, dia  harus menyaksikan bahwa pria-pria disana memperebutkan pistol hanya  untuk membunuh satu sama lain sehingga mereka bisa memiliki Kazuko  sebagai pendampingnya. Penasaran dengan cerita selanjutnya? Ayo simak  yang berikut ini!
Setelah perang dunia pertama berakhir dan Jerman kalah dalam  perang, Jepang pun akhirnya menjadi salah satu anggota Liga  Bangsa-bangsa dan dikuasai oleh Jerman berdasarkan mandate Nanyang. Di  bawah mandate Nanyang baru ini, banyak perusahaan swasta asing yang  masuk ke wilayah Nanyang dan banyak dari mereka tidak tahu bahwa menanam  investasi disana akan mengalami kerugian sehingga akhirnya menimbulkan  kerusuhan yang cukup gede. 

Pada tahun 1939, Kazuko Higa pun akhirnya memutuskan untuk  pindah dari Okinawa ke pulau Saiban untuk menemui kakaknya yang berada  di Nanyang. Setelah itu, dia pun pindah lagi ke pulau Barkandan menjadi  pelayan di sebuah café dan disinilah dia berkenalan dengan seorang pria  muda yang akhirnya menikah dengannya pada usia 18 tahun. Suami Kazuko  merupakan seorang supervisor di Nanyang dan dia bertugas untuk mengamati  ladang kelapa di pulau itu. Kemudian pada tahun 1944, dia dan Kazuko  Higa pun dipindahkan ke sebuah pulau bernama Anatahan.
Anatahan sendiri adalah sebuah pulau gunung berapi yang  merupakan bagian utara dari pulau Mariana dengan penduduk sebanyak 20  orang aborigin. Pada tahun 1944, mereka berdua dipindahtugaskan ke pulau  tersebut bersama dengan boss suami Kazuko. Namun setelah beberapa  waktu, pulau tersebut tiba-tiba diserang dengan menggunakan pesawat  tempur dan suami Kazuko tiba-tiba hilang tanpa jejak dan tak pernah  kembali lagi. Setelah serangan yang membuat pulau tersebut mengalami  kehancuran yang cukup parah, Kazuko dan boss suaminya pun akhirnya  memutuskan untuk hidup bersama sebagai pasutri. 

Pada 12 Juni 1944, perahu nelayan Bonito diserang oleh  tentara Amerika dan banyak melarikan diri dari sana dengan cara berenang  ke pulau Anatahan. Terhitung ada 10 tentara angkatan laut dan 21  tentara lainnya, sehingga total 31 orang tiba-tiba masuk ke pulau  Anatahan dan tinggal bersama dengan Kazuko Higa.
Pada 15 Agustus 1945, tentara Amerika memberikan berita  bahwa mereka akan dibebaskan darisana, tetapi sayangnya ke 33 orang ini  tidak percaya pada berita yang disampaikan oleh tentara Amerika ini.  Namun, orang aborigin pulau itu berangsur-angsur pulang kembali ke tanah  Jepang. Ke-33 orang yang bertahan di pulau ini pun akhirnya melakukan  pelatihan militer sendiri dan memburu makanan mereka di hutan-hutan  untuk dapat tetap bertahan hidup. 

Pada Agustus 1946, mereka menemukan adanya rongsokan mobil  perang Amerika B29 yang tertinggal disana dan di dalamnya mereka juga  menemukan adanya 4 buah pistol serta bom. Setelah diperbaiki, akhirnya  hanya ada dua pistol yang bisa digunakan dan inilah yang menjadi senjata  mereka satu-satunya. Dari sinilah tragedi yang mengerikan tersebut  dimulai. Siapapun yang memiliki pistol tersebut, dialah yang berhak  memiliki Kazuko. Hal inilah yang menyebabkan mereka akhirnya saling  membunuh satu sama lain. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang  hilang secara misterius dan tidak ditemukan kembali. Kazuko yang  mengetahui fakta mengerikan ini akhirnya meminta pertolongan pada  tentara Amerika untuk membawanya keluar dari pulau itu satu bulan  setelahnya.

Kazuko pun akhirnya menceritakan segala hal yang terjadi pada dirinya  selama dia berada di pulau tersebut kepada keluarganya. Keluarganya  juga mengungkapkan bahwa dulunya mereka pernah menerima surat dari  tentara Amerika, tetapi mereka tidak mempercayainya karena mereka takut  mereka masuk ke dalam perangkapnya. Setahun setelah Kazuko meninggalkan  pulau tersebut, pria terakhir yang berada di pulau tersebut pun akhirnya  mengaku menyerah pada 6 Desember 1951 dan kembali ke Jepang. 

Dan ternyata, suami pertama Kazuko sudah pulang ke Jepang  dari awal dan dia bahkan telah mempunyai keluarga yang baru. Awalnya dia  mengira Kazuko telah meninggal di pulau tersebut sehingga dia pun  meninggalkan pulau tersebut.
Ketika Kazuko ditanya apa yang terjadi dengan ke 32 pria  yang bersamanya di pulau tersebut, dia tidak berniat menceritakannya,  tetapi akhirnya dia pun dengan jujur mengungkapkan kebenaran pahit yang  terjadi disana. Berita ini akhirnya tersebar dengan cepat di Jepang  hingga ada yang membuat ceritanya ini menjadi film dokumentari bertajuk "Anatahan Island." Ada juga film garapan Jepang yang terfokus pada Kazuko sebagai pemeran utama yaitu "Inilah Kebenaran Pulau Anatahan," dan film ini bahkan mendapatkan penghargaan dari Hollywood.
Setelah semua hal yang dialaminya di pulau terpencil itu dan  kembali ke Jepang, Kazuko pun akhirnya menikah lagi pada usia 31 tahun  dan membuka sebuah toko kecil disana. Namun sayangnya, hari-hari  bahagianya tak berlangsung lama karena suaminya akhirnya meninggal dunia  setelah 4 tahun menikah dengannya. Pada Maret 1974, Kazuko mengalami  tumor otak yang akhirnya membuatnya meninggalkan dunia ini untuk  selamanya.  
@Cerpen.co.id
0 comments:
Post a Comment